"Keindahan Seni Adalah Pada Saat Seni Dapat Merubah Dunia Menjadi Lebih Baik"

Selasa, 04 Januari 2011

Aliran Ekspresionis

 
Karya Vincent Van Gogh, yang berjudul “Sun Flower”

Pada tahun 1900-an para pelukis mulai tidak puas dengan karya-karya yang hanya menonjolkan bentuk obyek saja. Para seniman pada masa ini mulai menggali dan memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman batin. Dengan pengalaman-pengalaman batin tersebut, mereka bisa memindahkan obyek ke atas kanvas dengan ekspresi jiwa.
Dalam hal ini aliran Ekspresionis adalah suatu teknik melukis dengan cara melihat, mengamati dan meresapi suatu obyek yang kemudian diolah di dalam jiwa dan dituangkan di atas kanvas menjadi suatu karya yang indah sesuai dengan pengungkapan batin si seniman. Dengan demikian, si seniman tidak hanya melukis berdasar pengamatan visual saja, namun juga obyek yang tertangkap oleh pengamatan jiwa dan perasaan.
Vincent Van Gogh adalah pelukis yang tidak puas dengan aliran Post-Impresionis yang telah digelutinya beberapa tahun. Di akhir abad 19, ia menggembara ke Perancis Selatan dan banyak melukis potret serta pemandangan alam dengan warna-warna yang kuat.  Langkah Vincent Van Gogh inilah yang menjadi tonggak kemunculan aliran Ekspresionis. Tokoh-tokoh aliran Ekspresionis adalah : Vincent Van Gogh, Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde, Karl Schmidt, Mondesohn, Leo Gestel, Henry Jonas, Charley Toorop, Eduar Mach, James Ensar, Ferdinant Holder, Sluyters. Pelukis Indonesia yang termasyhur dalam aliran ini adalah Affandie dan S. Sudjojono.

Minggu, 02 Januari 2011

Aliran Post-Impresionis

Karya Vincent Van Gogh, yang berjudul “Starry Night”

Aliran Post-Impresionis adalah suatu kelanjutan dari aliran Impresionis, dimana dalam aliran ini lebih mengembangkan perenungan problem sinar dengan lebih mendalam. Kehadiran teori spectrum warna oleh Isaac Newton mengilhami konsepsi Paul Signac yang berpendapat bahwa suasana selalu dipengaruhi oleh spectrum warna yang berubah-ubah. Paul Signac  membuktikan pendapatnya ini dengan cara melukis menggunakan titik-titik warna yang saling berdekatan atau disebut dengan teknik pointilisme. Dari titik-titik warna tersebut didapat aspek warna baru. Pelukis yang juga menggunakan teknik ini adalah George Seurat.
Dalam aliran Post-Impresionis Vincent Van Gogh mengembangkan teknik pointilisme dengan teknik garis-garis warna pendek-pendek. Hal ini dapat kita lihat dalam karya-karyanya yang berjudul Potret Diri dan Sun Flower.
Pada masa yang sama, Paul Cenzanne memberi inspirasi kepada kaum muda dengan cara membuat obyek lukisan yang disederhanakan. Obyek-obyek tiga dimensi dilukis menjadi bidang-bidang yang banyak sekali memenuhi bidang. Bidang-bidang tersebut dipenuhi dengan warna. Teknik melukis yang dikedepankan Paul Cezanne inilah yang mengilhami lahirnya aliran Kubistis.
Tokoh-tokoh aliran Post-Impresionis adalah : Paul signac, George Seurat, Paul Cezanne, Vincent Van Gogh, Paul Gauguin.