Judul : Hakekat Kehidupan
Media : Ink on Paper
Ukuran : 30 X 42 cm
Tahun : 2006
Seniman : Teguh Triwasono, S.Pd.
Hakekat Kehidupan
Perlahan kulepas kepala dari jasad
Kupegang dan kubelai
Terhembus semburat napas
Semua terasa hampa dan sunyi
Kunci telah terputar
Selubung misteri telah tersingkap
Alangkah indah syaraf otak yang teranyam
Membentuk simpul mutiara berkilau
Berdegup kencang antara amarah atau kepasrahan
Mata, hidung, telinga, bibir, dan lidah semua berdusta
Telah kulemparkan dan kutumpahkan seluruh isi kepala
Bercecer tak berharga
Karena kau tak pernah satu kata
Aku berdiri tanpa kepala
Karena hati telah bertahta
Aku melangkah tanpa mata
Karena mata hati telah menyapa
Aku mencium tanpa hidung
Karena aroma hati telah semerbak
Aku mendengar tanpa telinga
Karena gendang hati telah terbentang
Aku berkata tanpa bibir
Karena detak hati telah berdentang
Aku merasa tanpa lidah
Karena rasa hati telah tercipta
Teruntuk hati sang bijak semua hanyalah satu kata……
Perlahan kulepas kepala dari jasad
Kupegang dan kubelai
Terhembus semburat napas
Semua terasa hampa dan sunyi
Kunci telah terputar
Selubung misteri telah tersingkap
Alangkah indah syaraf otak yang teranyam
Membentuk simpul mutiara berkilau
Berdegup kencang antara amarah atau kepasrahan
Mata, hidung, telinga, bibir, dan lidah semua berdusta
Telah kulemparkan dan kutumpahkan seluruh isi kepala
Bercecer tak berharga
Karena kau tak pernah satu kata
Aku berdiri tanpa kepala
Karena hati telah bertahta
Aku melangkah tanpa mata
Karena mata hati telah menyapa
Aku mencium tanpa hidung
Karena aroma hati telah semerbak
Aku mendengar tanpa telinga
Karena gendang hati telah terbentang
Aku berkata tanpa bibir
Karena detak hati telah berdentang
Aku merasa tanpa lidah
Karena rasa hati telah tercipta
Teruntuk hati sang bijak semua hanyalah satu kata……
Teguh Triwasono, S.Pd.
Sekarteja Art Studio ‘2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar